Menyerah terhadap keadaan, sepertinya sesuatu yang tak
pantas dilakukan. Mengapa? Karena anda harus belajar terhadap kupu-kupu.
Mengapa harus dengan kupu-kupu? Karena kupu-kupu adalah salah satu hewan yang
harus berjuang keras untuk dapat hidup dan terbang di alam bebas. Jangan mau
kalah dengan kupu-kupu, karena anda diciptakan melebihi kupu-kupu.
Seorang anak sedang bermain dan menemukan kepompong
kupu-kupu di sebuah dahan yang rendah. Diambilnya kepompong tersebut dan tampak
ada lubang kecil disana.
Anak itu tertegun mengamati lubang kecil tersebut karena
terlihat ada seekor kupu-kupu yang sedang berjuang untuk keluar membebaskan
diri melalui lubang tersebut. Lalu tampaklah kupu-kupu itu berhenti mencoba,
dia kelihatan sudah berusaha semampunya dan nampaknya sia-sia untuk keluar
melalui lubang kecil di ujung kepompongnya.
Melihat fenomena itu, si anak menjadi iba dan mengambil
keputusan untuk membantu si kupu-kupu keluar dari kepompongnya. Dia pun
mengambil gunting lalu mulai membuka badan kepompong dengan guntingnya agar
kupu-kupu bisa keluar dan terbang dengan leluasa.
Begitu kepompong terbuka, kupu-kupu pun keluar dengan
mudahnya. Akan tetapi, ia masih memiliki tubuh gembung dan kecil.
Sayap-sayapnya nampak masih berkerut. Anak itu pun mulai mengamatinya lagi
dengan seksama sambil berharap agar sayap kupu-kupu tersebut berkembang
sehingga bisa membawa si kupu-kupu mungil terbang menuju bunga-bunga yang ada
di taman.
Harapan tinggal harapan, apa yang ditunggu-tunggu si anak
tidak kunjung tiba. Kupu-kupu tersebut terpaksa menghabiskan sisa hidupnya
dengan merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap yang masih
berkerut serta tidak berkembang dengan sempurna. Kupu-kupu itu akhirnya tidak
mampu terbang seumur hidupnya.
Si anak rupanya tidak mengerti bahwa kupu-kupu perlu
berjuang dengan usahanya sendiri untuk membebaskan diri dari kepompongnya.
Lubang kecil yang perlu dilalui akan memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu masuk
ke dalam sayap-sayapnya sehingga dia akan siap terbang dan memperoleh
kebebasan.
Ilustrasi ini diambil
dari sebuah buku “ setengah isi setengah
kosong” karya Parlindungan Marpaung. Dari cerita ini berpesan bahwa anda
harus berjuang dan melewati setiap proses yang ada untuk mencapai setiap mimpi
anda, jangan bergantung pada orang lain. Ketika
perjuangan anda berhasil karena orang lain maka anda tidak akan puas dengan
hasil kerja anda.
Kapan anda harus berjuang? Hidup adalah perjuangan. Selama hidup anda harus berjuang. Dimana anda harus berjuang ? Anda harus berjuang dimana saja. Dalam
keluarga, anda harus berjuang menjadi ayah, ibu atau anak yang baik. Dalam pekerjaan anda harus berjuang
memberikan yang lebih baik kepada perusahaan anda, dalam sekolah/ kuliah anda
harus berjuang untuk dapat lulus.
Hidup adalah proses.
Sama seperti kepompong. Jika anda tidak mau melalui proses tersebut, maka anda
tidak akan bisa melewati tahapan berikutnya. Anda akan menjadi ulat terus dan
tak akan bisa merasakan menjadi kupu-kupu. Yang perlu anda lakukan sekarang
adalah berjuang dan tetap menikmati proses tersebut. Menikmati proses memang
tidak mudah, namun anda harus tetap enjoy
dan bersyukur kepada Tuhan, atas perberianNya kepada anda. Tak ada yang
dapat anda lakukan untuk membalas setiap kebaikan Tuhan, hanya dengan mengucap
syukur.
Namun ingatlah, anda
tetap harus mengandalkan Tuhan di setiap usaha anda, jangan pernah mengandalkan
kekuatan diri sendiri. Dan ingatlah, Dia selalu ada untuk orang yang selalu berjuang dan bersyukur.